Bawang Dayak dalah tanaman yang berbentuk umbi berdaun palem dan termasuk jenis rumput rumputan atau anggrek tanah, tumbuhan ini termasuk dalam kerajaan Plantae. Plantae adalah organisme eukariotik multiseluler yang mempunyai dinding sel dan klorofil. Tumbuhan atau tanaman jenis ini dan beberapa jenis alga lainnya adalah bagian utama dari kingdom ini. Tumbuhan plantae memiliki kemampuan untuk menghasilkan makanan sendiri (autotrof) dengan klorofil yang dimiliki. Klorofil menjadikan tumbuh tumbuhan didominasi oleh warna hijau. Kingdom ini berperan sebagai produsen dalam rantai makanan. Terdapat kurang lebih 400.000 spesies dalam kingdom plantae.
Senyawa aktif dari bawang dayak ini diantaranya adalah naphtoquinonens dan turunannya, seperti elecanacine, eleutherine, eleutherol, eleuthernone. Selain itu, bawang dayak juga mengandung saponin, alkaloid, triterpenoid, steroid, tanin, glikosida, fenolik, dan flavonoid yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan.
Asal Usul Sejarah Bawang Dayak
Lantas kenapa namanya populer dengan bawang dayak? dan apakah tanaman ini hanya ada di daerah sekitar suku dayak? Menurut asal usulnya, memang yang pertama kali yang mengenalkan tanaman ini sebagai media pengobatan adalah suku dayak, tetapi penyebaran tanaman ini konon berasal dari daratan Amerika latin. Pada era moderen ini telah berkembang sebuah gaya hidup sehat baru, yaitu back to nature, sebuah gerakan yang meminimalisir pemakaian produk kimiawi. Mulai dari konsumsi makanan pokok hingga produk kesehatan. Bawang dayak menjadi salah satu pilihan menjaga kesehatan alami karena ternyata mengandung banyak sekali unsur senyawa aktif yang bisa dijadikan obat penyembuh berbagai macam penyakit.Senyawa aktif dari bawang dayak ini diantaranya adalah naphtoquinonens dan turunannya, seperti elecanacine, eleutherine, eleutherol, eleuthernone. Selain itu, bawang dayak juga mengandung saponin, alkaloid, triterpenoid, steroid, tanin, glikosida, fenolik, dan flavonoid yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar